9/15/12

I found it in my draft

"Untuk kamu, galaksi bima saktiku..

Apakah kamu tau?
Betapa senangnya aku hanya karena melihatmu di sana, tertawa lepas.
Betapa aku selalu merindukanmu di setiap detik hidupku, dan bahwa aku selalu tersenyum ketika mengingatmu.

Ada rasa yang lain ketika aku membicarakanmu di depan teman-temanku.Seperti beribu kupu-kupu terbang mengelilingi perutku, dan beribu pelari maraton di jantungku membuatnya semakin kacau.

Mencintaimu, tidak pernah membuatku kelelahan. Mencintaimu begitu mudah, dan imbalannya adalah menjauhimu begitu sulit.
Setiap aku mencoba berlari dari perasaan itu, aku berlari cepat di awal tapi harus berhenti di seperdelapan jalan. Dan dengan kalah, aku menyerah lalu dengan tertatih-tatih kembali ke garis start. Aku ingin tetap mencintaimu saja..

Selamanya, aku dan kamu-lah judul dari alasan kita berbagi.
Dan takkan pernah menjadi kita.
Karena aku tak pernah punya cukup keberanian untuk jujur; bahkan dengan diriku sendiri.
Wahai pria, kisah tentangmu takkan selesai di malam keseribu satu. Buku setebal Harry Potter pun mungkin tak sanggup menampung berbagai emosi dan euforia berlebihanku tentangmu.

Jangan kira aku buta tentangmu, karena dalam bungkamku aku selalu mencoba untuk berbicara dengan hatimu. Membagi cerita, memberi tanda dan menceritakan harapan serta mimpiku yang takkan pernah kau tau. Sayangnya, aku tak pernah mencoba dengan sungguh-sungguh..

Aku tak pernah mampu memandang lurus ke arah matamu, karena aku takut kalau dengan lancang mataku jujur padamu tentang rahasiaku yang selama ini kusembunyikan dengan berbagai cara yang terpikir olehku.
Aku takut ketika kau tau tentang itu, kau akan menjauh dan tidak memberiku kesempatan lagi untuk sekadar mengucapkan ''halo'' padamu..

Pria, kau adalah impian setiap wanita. Kau begitu menyenangkan dan mempesona.
Dan aku, dengan pecundangnya tak mau bersaing dengan wanita-wanita itu. Aku memilih bersembunyi dan menyimpan rasa ini untukku sendiri.

Mencintaimu selalu menyenangkan, di samping dari kepedihan yang harus kutahan ketika aku sadar bahwa aku bahkan tak pernah mampir di orbitmu.

Semoga ketika kau membaca surat ini, kau bisa mengingat wajah seorang wanita yang selalu kau tangkap basah sedang mencuri pandang ke arahmu.
Atau waktu itu kau hanya menoleh biasa?
Entahlah, kadang hatiku berharap terlalu banyak sehingga menafsirkan secara berlebihan.

Wahai pria, mengakhiri surat ini tak pernah mudah. Begitu banyak hal yang tak sempat kuucapkan padamu.
Tapi aku harus, waktuku tak banyak lagi.

Berbahagialah bersamanya..
Dan jika kau masih tak punya petunjuk siapakah aku, aku menyarankan untuk melupakannya saja. Anggap saja aku fans nomer satu-mu :D

Rintik hujan akan membawaku pergi dan menutup bekas kisah yang tak pernah tersampaikan ini. Maaf untuk semua yang terlambat..
Bahkan permintaan maafku pun terlambat.
Aku mencintaimu dengan seluruh keterlambatanku, dan tak pernah mencoba masuk ke gerbang hatimu.

Selamat tinggal, asteroidku, jupiterku, phobosku, meteoroidku..
Suatu saat nanti di kehidupan yang lain, aku akan mencoba untuk tidak terlambat lagi. Jika aku diberi kesempatan kedua..

:)"



PS: Lupa tulisan ini aku copy paste dari mana. Yang tau bisa dong comment biar bisa aku tulis sumbernya. Trims :D

2 comments:

Leave a comment